Salah satu dari sekian jenis aset yang ada di perusahaan, Anda mungkin sudah mengenal adanya aset tidak lancar. Definisi maupun golongannya silakan simak artikel berikut.
Aktivas atau aset adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang cara perolehannya berasal dari masa lalu atau sekarang untuk dinikmati manfaatnya di masa sekarang atau masa mendatang. Dasar pengukuran aset ini terbilang tepat dan jelas karena menggunakan satuan uang. Disamping itu, tata urutan aset pun cukup jelas menunjukkan posisinya karena sudah diurutkan berdasarkan perubahannya kembali ketika menjadi kas. Terdiri atas beberapa jenis, tahukah Anda apa itu aset tidak lancar? Sebagai salah satu dari sekian jenis aset, aset tidak lancar tentu memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis lainnya. Jika Anda masih awam akan hal tersebut, silakan simak materibelajar tersebut pada pembahasan di artikel berikut ini.
Definisi dari Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar secara sederhana dapat diartikan sebagai harta kekayaan perusahaan yang memiliki jangka waktu lama yakni lebih dari satu tahun. Dasar pengukuran kekayaan tersebut pun dapat dilakukan dengan jelas dan teratur, sehingga tujuannya pun tidak digunakan untuk dijual kembali (hanya dipakai sebagai aset perusahaan). Sedangkan jenis dari aset ini biasanya merupakan barang atau bangunan yang memiliki nilai manfaat lama. Sehingga untuk mengetahui nilai manfaatnya tersebut perlu adanya penghitungan revaluasi aset. Selanjutnya Anda akan diajak untuk mengetahui golongan dari aset tidak lancar pada sub bab selanjutnya.
Yang Tergolong Aset Tidak Lancar
Pada dasarnya Anda sudah mengetahui golongan dari aset tidak lancar. Namun, ketika dihadapkan pada pembukuan maka terkadang seseorang akan sedikit bingung. Pasalnya istilah yang digunakan tentu berbeda dengan bahasa sehari-hari. Agar Anda semakin luas khasanah pengetahuannya, silakan simak beberapa poin berikut tentang golongan aset tidak lancar.
1. Aktiva Tetap
Jenis pertama yang tergolong pada aset tidak lancar adalah aset tetap atau aktiva tetap. Memiliki masa manfaat yang lama, contoh dari aktiva tetap adalah bangunan, gedung, mobil, mesin dan lain sebagainya. Dari beberapa contoh tersebut dapat diketahui bahwa tujuan dari aktiva tetap adalah untuk penunjang keberlangsungan operasional perusahaan. Sehingga manfaat yang bisa diambil dari jenis ini adalah untuk keberlangsungan usaha, bukan untuk dijual kembali. Namun, adakalanya perusahaan akan melakukan penjualan dari aktiva tetap tersebut, dikarenakan memiliki masa manfaat yang lama maka nilai wajar dari aset tersebut masih belum jelas. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan revaluasi aset atau penghitungan nilai wajar dari suatu aset dengan berpedoman pada nilai pasar pada saat itu.
2. Aktiva Tidak Berwujud
Berkebalikan dari jenis sebelumnya, untuk aset tidak lancar selanjutnya adalah aktiva tidak berwujud. Sesuai dengan namanya maka jenis ini tidak secara langsung berbentuk fisik. Namun, ada nilai tersendiri dari aktiva jenis ini yakni berupa nilai manfaat ekonomis yang tertuang dalam selembar kertas yang berkekuatan hukum. Terdiri atas beberapa jenis, berikut adalah golongan dari aktiva tidak berwujud:
- Hak Cipta
Secara sederhana dapat disebutkan bahwa hak cipta adalah suatu pemberian hak istimewa pada seorang untuk mengumumkan atau menggandakan karyanya tanpa batasan hukum yang tertuang dalam perundang-undangan. Jika ada pihak yang menginginkan untuk memperbanyak suatu karya tersebut maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Goodwill
Dapat diartikan sebagai nama baik, dasar penilaian dari aktiva ini adalah penilaian langsung dari masyarakat akan citra perusahaan. Jenis ini akan muncul dalam pelaporan keuangan ketika terjadi akuisisi atau merger.
- Merk Dagang
Jenis aktiva tidak berwujud lainnya adalah merk dagang yang bisa Anda buat sendiri melalui serangkaian proses pengajuan. Hak ini melekat pada suatu perusahaan sehingga pihak lain dilarang keras untuk menggunakannya.
- Hak Paten
Jenis ini hanya diberikan kepada pihak-pihak yang berhasil melakukan riset penemuan atau inovasi. Adapun lembaga yang berhak untuk mengeluarkan hak paten adalah pemerintah.
- Franchise
Franchise atau waralaba adalah suatu hak yang diberikan perusahaan kepada entitas usaha lain untuk menggunakan merk dagangnya. Pemberian hak ini masuk dalam suatu perjanjian sewa dimana entitas usaha tersebut harus tunduk dan patuh pada perusahaan waralaba tersebut.
- Hak Sewa
Hampir sama dengan jenis sebelumnya, hak sewa muncul ketika terjadi suatu transaksi sewa-menyewa antara perusahaan dengan entitas lain. Hal yang membedakannya adalah ruang lingkup dari proses tersebut, jika franchise berkaitan dengan perjanjian sewa usaha, sedangkan hak sewa lazimnya ditemui dalam hal persewaan kantor yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
3. Investasi Jangka Panjang
Terakhir, untuk golongan aktiva tidak berwujud lainnya adalah investasi jangka panjang. Secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu bentuk penyertaan usaha jangka panjang yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pokok operasional perusahaan. Contoh dari jenis ini adalah penanaman saham, pembelian obligasi, hipotek dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas mengenai aset tidak lancar, sudahkah Anda memahami perbedaan antara aset lancar dengan tidak lancar? Dilihat dari sisi manfaat yang diperoleh jika dilihat dari ulasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa untuk jenis aset tidak lancar ternyata tidak memiliki manfaat ekonomis dalam jangka pendek (untuk alat pembayaran yang sah), berbeda dengan aset lancar. Informasi serupa silakan buka materibelajar.co.id atau sumber lain yang relevan. Semoga bermanfaat.