Gejala pneumonia pada bayi seringkali mirip dengan gangguan pernapasan lain. Sehingga orang tua terkadang kesulitan mendeteksi gejalanya. Padahal, Anda bisa mendeteksi pneumonia pada bayi dengan mudah. Lantas, bagaimana caranya?
Pneumonia merupakan gangguan pernapasan akibat infeksi mikroorganisme, baik virus maupun bakteri. Biasanya menyebabkan sesak napas pada penderitanya. Sehingga pneumonia sering di salah artikan sebagai asma.
Padahal, asma dan pneumonia sangat berbeda. Hanya saja bayi yang terkena asma berisiko tinggi terinfeksi pneumonia. Sehingga pneumonia lebih berbahaya dibandingkan asma.
Nah, cara mudah mendeteksinya, Anda bisa melakukan penghitungan napas bayi setiap menit. Tujuannya untuk memastikan napas bayi cepat atau tidak. Karena bayi yang terkena pneumonia memiliki gejala napas cepat.
Untuk bayi berusia kurang dari 2 bulan, napas bayi lebih cepat dari 60 kali per menit. Sedangkan untuk usia 2-12 bulan, napas bayi lebih cepat dari 50 kali per menit. Jika napas bayi cepat dan mirip dengan penghitungan tersebut, berarti bayi Anda terkena gejala pneumonia.
Itulah cara mendeteksi gejala pneumonia pada bayi dengan mudah. Sehingga Anda bisa mempraktikkannya di rumah. Dan apabila bayi Anda terdeteksi memiliki napas cepat, membawanya ke dokter merupakan langkah yang tepat.