K3 untuk tenaga kerja bongkar muat

Hampir semua pekerjaan berisiko. risiko-risiko yang berbahaya seperti misalnya gangguan kesehatan dan ancaman keselamatan bisa saja terjadi. Apalagi jika pekerjaan yang dilakukan ini dalam segala perusahaan atau industri yang cukup besar dan kompleks.

Juga potensi kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja cukup besar. untuk mengurangi atau bahkan menihilkan potensi kecelakaan akibat kerja di suatu industri atau perusahaan, maka perlu dilakukan suatu upaya proteksi kesehatan dan keselamatan kerja semua orang di perusahaan tersebut dan di lingkungan kerja, dengan menerapkan prosedur K3.

Artikel kali ini mengulas tentang perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja atau k3 untuk para tenaga kerja bongkar muat. simak selengkapnya di bawah ini.

K3 untuk tenaga kerja bongkar muat

Seiring majunya jaman, dunia industri pun berkembang pesat. Industri industri saat ini melakukan aktivitas produksi baik barang maupun jasa yang kompleks, serta menggunakan teknologi canggih. Tentu saja, tujuanya adalah agar produktivitas lebih tinggi.

Namun, disisi lain, sejalan dengan industri dan perusahaan yang kian canggih mengandalkan teknologi teknologi mutakhir, ada dampak buruk yang bisa saja terjadi. Seperti misalnya, makin meningkatnya risiko kecelakaan kerja.

Dan memang terbukti. Banyak kasus kecelakaan kerja yang dialami para pekerja di lokasi lokasi kerja, tak terkecuali di tanah air.

Faktor yang mempengaruhi risiko Kecelakaan kerja

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi risiko kecelakaan kerja, yakni faktor manusia, faktor lingkungan dan faktor mesin atau peralatan. Faktor manusia misalnya, bisa disebabkan oleh usia yang tak lagi produktif, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan lainya.

Sedangkan faktor lingkungan penyebab kecelakaan kerja, disebabkan beberapa hal seperti tempat kerja tidak aman, ada di daerah rawan bencana. Kondisi suhu ditempat kerja ekstrim, dan lain lain.

Kemudian, faktor peralatan atau mesin yang bisa sebabkan kecelakaan kerja, bisa saja karena peralatan dan mesin rusak, susah dioperasikan atau tidak layak, kondisi mesin rusak bisa saja sebabkan kecelakaan kerja. Selain itu, peralatan atau mesin yang jaraknya jauh dari pekerja dan susah dijangkau juga bisa saja menjadi pemicu kecelakaan kerja.

Pentingnya K3 bagi perusahaan

 

Maka dari itu untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan kerja maka dibutuhkan suatu upaya pencegahan mengikuti prosedur yang dikenal K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). ketika adalah suatu prosedur yang bisa melindungi para tenaga kerja perusahaan lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari dampak bahaya akibat kecelakaan kerja.

Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua industri maupun perusahaan demi tercapainya efisiensi demi tercapainya efisiensi efektivitas, keamanan dan kenyamanan kerja. ketiga bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risiko-risiko kecelakaan kerja.

Penerapan prosedur k3 sebaiknya jangan dianggap sebagai usaha pencegahan yang hanya habiskan biaya yang besar bagi perusahaan. Namun harus dianggap sebagai sebuah tanggung jawab perusahaan atas keselamatan kerja tenaga kerja dan juga memberikan keuntungan non materiil besar di masa depan.

Keselamatan dan kesehatan kerja tenaga bongkar muat

Ada banyak kasus kecelakaan kerja yang dialami tenaga bongkar muat. Seperti misalnya di pelabuhan Tanjung Priok. Di pelabuhan itu, beberapa kasus pernah terjadi, seperti kebakaran fi fasilitas pelabuhan, kebakaran kapal, kebakaran truk, kendaraan tercebur ke laut, hingga kecelakaan kerja akibat lalainya tenaga kerja bongkar muat.

Kejadian kecelakaan seperti ini, tentunya harus dijadikan perhatian mengenai pentingnya penerapan K3 secara optimal. Termasuk, untuk para tenaga kerja bongkar muat. Mereka, seperti pekerja di pekerjaan lain, juga tak luput dari risiko kecelakaan saat kerja.

Maka, perlindungan terhadap tenaga kerja bongkar muat harus benar benar diperhatikan yakni dengan menerapkan K3 pada mereka, termasuk melengkapinya dengan alat perlindungan diri (APD) yang memadai. Serta diberikan edukasi mengenai pengetahuan seputar pencegahan,hingga penanganan kecelakaan.

Pemerintah sendiri, telah senantiasa berkomitmen untuk mendorong tercapainya perlindungan K3 yang efesien dan efektif. Juga mendorong untuk tingkatkan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Hal ini diatur dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta Amanat Pasal 87 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

perusahaan perusahaan atau industri yang mempekerjakan tenaga kerja bongkar muat sebaiknya menjalankan prosedur k3 dan memperhatikan kan rindunya keselamatan terhadap mereka. Jika ini bisa diimplementasi dengan baik sebagaimana anjuran pemerintah maka akan tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi semua orang di tempat kerja termasuk bagi tenaga kerja bongkar muat.

Dengan kondisi yang aman dan nyaman di tempat kerja maka produktivitas perusahaan atau industri itu sendiri akan meningkat. Namun sebaliknya jika perusahaan melalaikan kewajiban untuk menerapkan prosedur k3 atau kesehatan dan keselamatan kerja yang terjadi adalah hal-hal yang tidak produktif. Potensi kecelakaan tinggi dan akhirnya produktivitas perusahaan pun terganggu.

Itulah tadi informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja bongkar muat. seperti pada pekerja lainnya tenaga kerja bongkar muat juga harus dipenuhi haknya dalam hal kesehatan keselamatan kerja. Perusahaan atau industri yang mempekerjakan mereka sebaiknya memang harus memenuhi hak-hak k3 untuk mereka. semoga informasi ini bermanfaat.