Jeruk bali memiliki kulit yang tebal dengan tekstur yang kasar di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Kulitnya juga cukup tebal guna melindungi daging buah di dalamnya. Bahkan kita harus menggunakan pisau yang tajam untuk memotong dan mengupas bagian kulit sebelum mengambil daging buahnya. Pada zaman dahulu, kulit buah jeruk bali kerap digunakan sebagai media untuk membuat mobil-mobilan tradisional. Sebelum ada mainan mobil modern seperti sekarang, orang tua atau bahkan kakek nenek kita mengolah kulit jeruk bali sebagai mainan mobil kecil. Ini merupakan sebuah hal yang tidak mustahil mengingat tekstur dan tingkat ketebalan kulit jeruk bali berbeda dengan kulit jeruk pada umumnya.
Selain bisa dimanfaatkan sebagai mainan, kulit jeruk bali juga bisa digunakan untuk menjaga kesehatan kulit. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menggosok kulit kita dengan bagian dalam kulit jeruk bali secara rutin. Cara ini dipercaya mampu menghilangkan sel kulit mati dan membersihkan kulit dari bakteri ataupun debu yang menempel. Beberapa situs bahkan mengklaim bahwa kulit jeruk bali mampu mengangkat komedo di area wajah. Tentu saja hasil yang didapatkan akan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Tidak masalah jika Anda ingin mencobanya, tapi disarankan untuk tidak terlalu berharap banyak karena sebenarnya belum ada uji klinis terhadap penggunaan jeruk bali untuk mengangkat komedo di wajah.
Manfaat lain yang bisa diambil dari kulit jeruk bali adalah diolah menjadi sebuah camilan yang enak dan bergizi. Di daerah Ciwidey banyak ditemukan oleh oleh berupa manisan kulit jeruk bali. Makanan ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis dengan aroma sitrus khas buah jeruk. Bahkan warnanya bervariasi dan aman dikonsumsi karena menggunakan pewarna makanan. Saat mencicipnya, Anda mungkin tak pernah terpikir bahwa kulit jeruk bali bisa seenak ini setelah berubah bentuk menjadi manisan. Itulah segelintir informasi tentang kulit jeruk bali yang ternyata bisa dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.