Ketidakstabilan emosi saat hamil merupakan hal yang wajar. Kondisi ini dapat terjadi akibat pengaruh perubahan hormon. Akibatnya, ibu hamil akan sering merasa sedih, cemas, dan marah tiba-tiba. Perubahan emosi secara drastis memang wajar, tetapi ibu hamil perlu mengetahui bahayanya apabila terlalu berlebihan. Simak ulasan tentang bahaya sering emosi saat hamil berikut ini.
Dampak Bahaya Sering Emosi Saat Hamil
Sulitnya menahan emosi pada ibu hamil sering terjadi karena hormon kehamilan meningkat. Selain itu, rasa tidak nyaman karena perubahan tubuh juga bisa menjadi faktor penyebab emosi menjadi tidak stabil. Berikut ini dampak sering emosi saat hamil yang perlu diwaspadai.
- Menghambat pertumbuhan janin karena pembuluh darah yang menyempit saat emosi akan membuat pasokan oksigen ke janin berkurang.
- Risiko persalinan prematur meningkat karena pertumbuhan janin menjadi tidak stabil.
- Risiko berat badan bayi lebih rendah ketika lahir meningkat.
- Temperamen bayi juga akan mengikuti orang tuanya.
Tips Meredam Emosi saat Hamil
Meskipun meledak-ledaknya emosi ketika hamil adalah hal wajar, diperlukan upaya untuk meredamnya. Simak beberapa tips berikut ini agar emosi ibu hamil tetap stabil.
- Berkomunikasi dengan pasangan, teman, keluarga, dan saudara.
- Menulis buku harian untuk meluapkan emosi.
- Mengerjakan aktivitas-aktivitas positif.
- Perbanyak istirahat.
- Lakukan hal-hal yang meningkatkan mood seperti membaca buku, menonton film, dan jalan-jalan.
Wajar ibu hamil merasakan gejolak emosi, apalagi menjelang persalinan. Jangan sampai kondisi demikian dialami berlebihan karena akan berdampak buruk bagi ibu hamil maupun janin. Semoga bermanfaat.